LPPM STEI Al-Ishlah Cirebon Gelar Pembekalan KKM (Kuliah Kerja Mahasiswa)
Cirebon, Minggu 20 Juni 2021 – Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) STEI Al-Ishlah Cirebon menggelar pembekalan KKM (Kuliah Kerja Mahasiswa) Tahun 2021 kepada 80 Mahasiswa semester 6 dan 5 Dosen Pembimbing Lapangan (DPL). Pembekalan KKM ini diikuti oleh 80 Mahasiswa mengikuti terbagi menjadi 10 kelompok yang akan di tempatkan disebar beberapa lokasi di desa kecamatan Sindangwangi, Kabupaten Majalengka. Dalam kegiatan ini tampak dihadiri Ketua LPPM sekaligus sebagai ketua Panitia pelaksana KKM STEI Al-Ishlah Cirebon Tahun 2021 Bapak Gustani, SEI, SAS, M.Ak., Para Dosen Pembimbing Lapangan (DPL), Pemateri/Narasumber, dan juga para panitia.
Ketua Panitia, Bapak Gustani, SEI, SAS, M.Ak., pada sambutannya menyampaikan apresiasi terhadap kegiatan pembekalan ini. Selama KKM, mahasiswa bersama Dosen Pembimbing Lapangan yang ditugaskan mampu membimbing, mengarahkan mahasiswa dengan menggagas program-program yang bisa ditingkatkan dilakukan bersama dan harus ada kesinambungan dengan tema KKM yang dirintis oleh panitia di tempat KKM. Sinergi dan kolaborasi diharapkan dapat terjalin oleh peserta mahasiswa KKM STEI Al-Ishlah dengan mitra kerja Pemerintahan Daerah setempat, sehingga memberikan wawasan dan informasi kepada mahasiswa untuk bekal mendarmakan ilmunya untuk masyarakat di sekitar mereka.’’ Ujarnya memotivasi
Sebelumnya ditekankan kembali bahwa pelaksanaan teknis KKM, mahasiswa KKM berkenan dapat memperhatikan harus mematuhi tata tertib selama melaksanakan KKM yang telah disampaikan oleh Bapak Ahmad Dahlan, MA Dan dapat menerapkan mengikuti protokol kesehatan COVID 19 atas aturan yang dikeluarkan pemerintah setempat serta Tim Satgas KKM.’’tegas kata Ketua Panitia KKM dalam sambutannya.
Salah satu bentuk Tri Dharma Perguruan tinggi adalah pengabdian kepada masyarakat, pendekatannya pun mulai berkembang dari pendekatan konvensional. Adapun pada sesi Materi pembekalan KKM (Kuliah Kerja Nyata) STEI Al-Ishlah Cirebon yang disampaikan oleh Ibu Aminah, SE, ME.Sy sebagai pemateri yang pertama menyampaikan tema tentang metode pendekatan pengabdian kepada masyarakat yaitu metode Participatory Action Research (PAR). Dalam penyampaiannya, Metode PAR ini adalah sebuah kegiatan pengabdian masyarakat berbentuk riset yang dilakukan dengan partisipasi masyarakat dalam satu lingkup sosial atau komunitas untuk membuat aksi perubahan ke arah yang lebih baik. Di dalam kegiatan PAR, Mahasiswa tidak bisa memisahkan diri dari situasi masyarakat yang diteliti, melainkan melebur ke dalamnya dan bekerja bersama warga dalam melakukan PAR.’’ujarnya dalam menjelaskan materi pendekatan pengabdian masyarakat dengan metode PAR.
Sementara itu Bapak Nono Hartono, S.Pi., M.Si sebagai pemateri yang kedua menyampaikan tema tentang metode pengabdian kepada masyarakat dengan pendekatan metode ABCD (Asset Based Community Development). Dalam penyampaiannya, beliau menjelaskan bahwa Asset Based Community Development (ABCD) merupakan model pendekatan dalam pengembangan masyarakat. Pendekatan ini menekankan pada inventarisasi asset yang terdapat di dalam masyarakat yang dipandang mendukung pada kegiatan pemberdayaan masyarakat.
Upaya pengembangan masyarakat harus dilaksanakan sejak dari awal menempatkan manusia untuk mengetahui apa yang menjadi kekuatan yang dimiliki, serta segenap potensi dan aset yang dipunyai yang potensial untuk dimanfaatkan. Hanya dengan mengetahui kekuatan dan aset, diharapkan manusia mengetahui dan bersemangat untuk terlibat sebagai aktor dan oleh karenanya memiliki inisiatif dalam segala upaya perbaikan. Dengan demikian, atas penjelasan informasi metode tersebut beliau dengan mengenalkan dan memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada mahasiswa KKM untuk dapat memilih dan melakukan metode pendekatan yang sudah dijelaskan dan disediakan oleh pemateri.’’Ujarnya dalam menjelaskan metode pendekatan ABCD.
Harapannya setelah mendapatkan pembekalan tersebut mahasiswa STEI Al-Ishlah yang akan melaksanakan KKM selama satu bulan pada tanggal 1 Agustus – 30 Agustus 2021 bisa menjalankan dengan optimal, siap ketika diterjunkan dimasyarakat, siap belajar dari masyarakat dan siap menggali potensi di Desa tempat Mahasiswa melaksanakan KKM.